November 29, 2009
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi
yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Seifert dan
Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir
masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun. Usia remaja
berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22
tahun bagi pria.
Ada dua pandangan teoritis tentang
remaja. Menurut pandangan teoritis pertama –
yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall – : adolescence is a time of
“storm and stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan
tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik,
intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan
kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan
lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan
Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa
remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik seperti yang digambarkan oleh
pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik
terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan
baik terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya.
Bila dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja
yang mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut
(selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan
remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi
dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
Menururt
Hurlock (1964) Remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir (17/18
th – 21/22 th). WHO menyatakan walaupun definisi remaja utamanya didasarkan
pada usia kesuburan (fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada
remaja pria, dan WHO membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10 –
14 tahun dan remaja akhir 15 – 20 tahun.
PSIKIS REMAJA
Remaja
Awal
· Ketidakstabilan
keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai
dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering
disebut strom and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam
bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih
yang sangat, rasa percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan,
termasuk ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang
lain.
· Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka
tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan. Perlakuan orang tua
terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu memberikan tanggungjawab
dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”. Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan,
mereka mendapat teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka bingung akan
status mereka.
· Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang
banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini
dikarenakan mereka lebih mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu
menerima pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini
disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang
tua.
Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses
penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis.
· Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas
mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula stabil dalam
minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesame
ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah
berubah pendirian.
Proses menjadi
stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
· Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja
mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai miliknya,
keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya.
· Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini
disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah lebih sempurna
dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.
· Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan
gejala-gejala strom and stress sehingga muncullah suatu
ketenangan dalam diri mereka.
Perubahan
Fisik Selama Masa Remaja
Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai PERIODE PUBERTAS (ambang pintu masa remaja).
Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai PERIODE PUBERTAS (ambang pintu masa remaja).
PUBERTAS
jelas berbeda dengan masa REMAJA, walopun bertumpang tindih dengan masa remaja
awal.
PERUBAHAN FISIK
CIRI-CIRI
REMAJA AWAL(Teenagers)
-
Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
-
Dalam jangka 3-4 tahun anak
bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi ortu.
-
Pertumbuhan
anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang. Akibatnya……
- Pada laki-laki mulai memperlihatkan
penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai
menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
- Dalam hal kecepatan pertumbuhan,
terutama nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian
cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.Akibatnya….
- Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja
pria maupun remaja wanita cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
- Kematangan kelenjar seks pada usia
11/12 th – 14/15 th.Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri
dibanding remaja putra.
CIRI-CIRI
REMAJA AKHIR
-
Pertumbuhan fisik remaja relatif
berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja
pria pada usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami
pertumbuhan yang lambat.
- Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan
dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan
dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang
dengan pinggul.
Saat ini,
remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan
cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular.
Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi
sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880,
laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan
perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum
pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat
dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih
baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan
kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan
kanak-kanak.
Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa
remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual
sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya
perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan
terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi
perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai
dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi
perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles.
Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk
bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama
kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi
perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh,
serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan
hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin,
kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.
Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria
(testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam
pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang
testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur
oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.
Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis
Remaja
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat
pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik
putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya
muncul pada saat itu.
Hampir semua remaja memperhatikan
perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja
berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya
(self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang
menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik, mesomorfik dan
ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit
lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
DAFTAR RUJUKAN.
Mappiare, Andi.1982.Psikologi Remaja.Surabaya:Usaha
Nasional
www.okanegara.com
By: Galih Rosy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar